Selamat pagi,
teman teman saya warga indonesia yang saya hormati dan cintai. Terimakasih
telah peduli dengan keadaan yang sedang terjadi di indonesia. Terima kasih
untuk sudah peduli pada nilai nilai pancasila. Terima kasih telah menjunjung
tinggi nilai nilai toleransi. Terima kasih sudah berjuang untuk mencerdaskan
rakyat indonesia untuk menjadi lebih kritis dalam berpikir. Terima kasih.
Penulis mengerti bagaimana rasanya geram akan keadaan yang menurut penulis
perlu sekali untuk diubah. Penulis mengerti sekali perkataan jokowi yang
mengatakan bahwa disaat negara lain sibuk membahas eksplorasi luar angkasa,
kita malah disibukkan dengan masalah SARA. Penulis mengerti sekali rasanya
perlunya sebuah perubahan, mengerti.
Oleh karena itu penulis menulis tulisan ini, ya betul seperti tulisan
tulisan lain yang selalu terpapar di timeline, itu semua karena penulis dan
kalian menginginkan sebuah perubahan betul? Sabar meladeni segala opini di
kolom komentar, teguh akan idealisme kalian, kuat akan pendirian kalian, itu
semua kalian lakukan demi sebuah perubahan betul? Sekali lagi, terimakasih telah memiliki keberanian yang sangat besar untuk
berani bersuara dengan lantang akan pentingnya sebuah perubahan. Penulis
mengerti bagaimana rasanya takut untuk di caci, rasanya takut jika tidak di
anggap, rasanya takut bahwa sebenarnya opini andalah yang salah.
Input penulis dalam menulis
tulisan ini adalah opini penulis, sebuah opini yang menurut penulis perlu untuk
di beritakan kepada masyarakat agar dapat merubah sebuah kebiasaan/keadaan.
Lalu penulis juga mencoba meyakinkan masyarakat dengan berbagai hal,baik hanya
dengan sekedar membalas komentar komentar yang mungkin tidak setuju dengan
tulisan ini, hingga mengajak masyarakat untuk berdiskusi tentang opini yang
saya berikan. Lalu jelas output yang diharapkan adalah berharap adanya sebuah
perubahan yang nyata yang tentunya dapat membuat Indonesia menjadi lebih baik.
Simpel
bukan? Input , proses , dan output. Itulah dasar dari sebuah proses perubahan.
Itu yang kalian lakukan pada tulisan tulisan yang kalian tuangkan di linimasa.
Namun yang menjadi perhatian penulis adalah, tujuan penulisan. Mengapa anda
menulis tulisan tersebut? apa tujuan anda? kepada siapa tulisan ini tertuju?
apakah orang yang anda tuju membaca tulisan anda? Seberapa efektifkah tulisan
anda dalam proses perubahan? Adakah cara lain yang dapat di lakukan selain
dengan menuangkan tulisan kepada publik? Sudahkah anda memikirkan segala aspek
tersebut sebelum anda mulai menulis bahkan menuangkan tulisan anda ke publik?
Jika memang anda benar menginginkan sebuah perubahan, seharusnya anda
sudah memperhatikan segala aspek
tersebut.
Penulis
sangat geram dengan apa yang terjadi, melihat kalian menuliskan segala opini
kalian yang mengundang perdebatan bahkan perpecahan. Menuliskan segala opini
kalian yang akhirnya tidak tersampaikan secara baik kepada orang yang anda
maksud. Banyak sekali tulisan tulisan seperti ini yang akhir-akhir ini menjamur
di linimasa media sosial. Ya toh, jika memang butuh perubahan, lakukan dengan
baik dan pada tempatnya. Pertanyaan saya, sudahkah anda MELEBUR DENGAN
MASYARAKAT? Sudahkah anda melihat PERSPEKTIF dari masyarakat yang anda katakan
salah itu? Seberapa AKTIF anda di lingkungan masyarakat? Seberapa DEKAT anda
dengan petinggi petinggi di daerah lingkungan tempat anda tinggal? Sudahkah
anda BERTANYA kepada masyarakat yang anda katakan salah itu mengapa mereka
melakukan hal tersebut? Cobalah berdiskusi! Cobalah menempatkan diri anda pada
perspektif masyarakat tersebut, pahami alasannya baru berikan argumen anda
dengan cara yang lembut dan baik baik.
Indonesia
ini memang sudah terlanjur kental akan budaya PRIMORDIALnya, jangan lah
kalian bandingkan dengan negara negara yang memang sudah maju, yang
masyarakatnya terbuka akan segala opini. Cara kalian membuat sebuah kritik di
depan publik bukan lah cara yang efektif untuk membuat sebuah perubahan di
negara yang kental akan budaya primordialnya. Jika memang kalian memang benar
menginginkan sebuah perubahan, meleburlah dengan masyarakat, pahami mereka, berdiskusi
lah dan berikan argument anda. Jika kalian saja tidak kenal dengan petinggi
petinggi di daerah tempat anda tinggal, akan kah kalian bahkan di dengar dengan
masyarakat di sekitar anda? Ambil hati para petingginya, cerdaskan mereka, baru
lah perubahan yang anda ingin kan itu dapat terjadi.
Terakhir
saya mengutip sebuah perkataan Tan Malaka yang sangat lah terkenal
“Bila kaum
muda yang telah belajar di sekolah dan menganggap dirinya terlalu tinggi dan
pintar untuk melebur dengan masyarakat yang bekerja dengan cangkul dan hanya
memiliki cita-cita yang sederhana, maka lebih baik pendidikan itu tidak diberikan
sama sekali" - Tan Malaka
Semoga
tujuan anda dalam membuat Indonesia menjadi lebih baik dapat tercapai. Karena
siapa sih yang tidak mau negaranya maju? heheh
PS :
abaikan segala kaedah penulisan yang salah, ambil saja maksud dari
penulisannya.
No comments:
Post a Comment